Ketua Umum Perhimpunan Franchise dan Lisensi Indonesia (Wali) Levita Ginting Supit mengatakan industri Franchise diinginkan dapat lebih bagus dari tahun lalu dan konsisten tumbuh.

"Kami prediksi dapat naik hingga 7%. Ini kan masih permulaan tahun, kami berharap bisa lebih ketimbang tahun lalu." katanya, terhadap Bisnis.

Adapun omzet dari Franchise pada 2017 sekitar Rp200 triliun untuk segala bisnis Waralaba bagus asing ataupun lokal.

"Untuk, omzet Waralaba Rp200 triliun secara keseluruhan pada 2017, [kontribusi] Franchise asing sekitar 65%, lokal 35%," ujarnya.

Levita optimistis sebab memandang respons yang baik terhadap Franchise, seperti atensi dari luar terhadap waralobal lokal untuk hadir di berjenis-jenis pameran Waralaba luar negeri.

Pada 2017, ragam Franchise yang masih terus berkembang yakni di sektor makanan dan minuman (food & beverage) dan jasa. Levita mengatakan sampai ketika ini malah, Franchise makanan dan minuman masih menduduki peringkat atas. Simak info tentang ProfMango.com disini.

"Hal itu dapat diamati dengan restoran baru yang dibuka, restoran lokal. Begitu juga dari luar Waralaba asing juga banyak dalam F&B," katanya.

Dia mengatakan hal hal yang demikian juga diberi pengaruh respons masyarakat Indonesia terhadap makanan dan minuman yang sungguh-sungguh positif. Menurutnya dengan keadaan ekonomi yang kurang bagus, bisnis makanan tidak pernah mati.

"Jikalau urusan perut tetap number one ya," katanya.

Menurutnya, ke depan waraba yang akan berkembang juga masih di sektor makanan dan minuman. Untuk Franchise lokal, ia mengatakan saat ini banyak yang menyajikan makanan-makanan lokal atau rumah atau makanan Indonesia tempo dulu serta tempat yang diangkat menjadi makanan nasional.